Dua elemen yang merupakan bagian besar dalam komunikasi yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver). Dua elemen lain yang merupakan alat komunikasi yaitu pesan (message) dan media serta 4 elemen lainnya yang merupakan fungsi komunikasi yaitu encoding (memberi kode) , decoding (mengartikan kode), response dan feedback. Elemen terakhir yaitu noise.
Pengirim memberikan kode-kode melalui message dengan cara yang sama seperti bagaimana penerima mengartikan kode-kode yang terdapat dalam message. Pengirim harus menyampaikan pesan lewat media yang efektif yang dapat menjangkau si penerima, selain itu pesan harus dalam bentuk yang dikenali oleh penerima. Pengirim juga harus membuat umpan balik sehingga dapat diketahui respon dari penerima.
Pesan yang dikirim tidak selalu dapat diterima sesuai keinginan pemberi pesan karena adanya perhatian yang selektif, pengubahan yang selektif dan pengingatan kembali yang selektif pada penerima pesan.
Steps in Developing Effective Communication
(Tahap-Tahap Membentuk Komunikasi yang Efektif)
Mengidentifikasi Target Pendengar
Komunikator pemasaran harus memiliki target pendengar yang jelas. Pendengar (audience) dapat terdiri dari calon pembeli potensial dari produk perusahaan, pemakai produk, pengambil keputusan atau pemberi pengaruh. Audience bisa terdiri dari individu, kelompok, atau masyarakat khusus atau umum. Target audience ini akan berpengaruh terhadap keputusan yang diambil komunikator tentang apa , bagaimana, kapan, dimana dan kepada siapa harus bicara.
Komunikator harus mengetahui pula karakteristik dari audiencenya. Dengan melakukan audience analysis yang dikenal dengan Image analysis yaitu menilai image audience saat ini mengenai perusahaan, produknya dan para pesaingnya. Ini penting karena sikap tindakan seseorang terhadap suatu objek tergantung dari keyakinannya (belief) akan objek tersebut. Image adalah kesatuan keyakinan, ide, kesan yang dipegang seseorang terhadap suatu objek.
Menentukan Tujuan Komunikasi
Respon akhir yang diinginkan dari target audience tentunya "membeli" dan "puas". Namun tindakan membeli adalah hasil akhir dari proses yang panjang dalam pengambilan keputusan oleh konsumen. Komunikator pemasaran perlu mengetahui bagaimana target audience bergerak dalam tahap-tahap menuju kesiapan untuk membeli.
Pemasar mungkin ingin menempatkan sesuatu dalam benak konsumen (cognitive), merubah sikap konsumen (affective) atau mendorong konsumen untuk bertindak (behavioral).
Terdapat 4 model berbeda mengenai tahap respon konsumen yaitu "AIDA Model", "Hierarchy of effects model", "Innovation adoption model", dan "Communication model".
Belajar tidak mesti mulai dari ilmu yang kita kuasai, namun bisa dengan menggunakan ilmu-ilmu lain di sekitar kita. Entah itu dari pinggir jalan, dari sudut kota, dari merenung, melihat desa, menatap laptop, atau memandangi sebuah benda karena ingin mengapresiasikan.
Apalagi di dunia ini, melakukan sesuatu tidak hanya mengandalkan satu ilmu saja tapi multidisiplin. Sebagai contoh ketika kita hanya menguasai engineering, tapi tidak menguasai skill komunikasi dan marketing yah tentunya akan mudah dipengaruhi, demikian pula sebaliknya, ketika dasar hanya komunikasi, tapi dasarnya hanya mampu ngeyel, yah tetap tidak bisa menguasai engineering akan dilihat payah oleh orang lain. demikian pula ketika tidak menguasai marketing, kalkulasi ekonomi akan dimudah ditipu. Itu sekedar contoh saja.
Yah saya sih tidak terlalu menguasai beberapa bidang tersebut, namun ada semangat untuk belajar semoga suatu saat bermanfaat tidak untuk saya saja, tapi untuk berbagi dengan orang lain.
Terinsipirasi beberapa peristiwa yang membawa saya dalam satu kesimpulan bahwa memupuk kemampuan komunikasi dan marketing sangat dibutuhkan. Termasuk membaca tulisan Bapak Hermawan Kartajaya di JawaPos tiap hari sampai 50 menjelang event dari Markplus, tulisannya begitu merakyat sangat mudah dipahami dan diambil kesimpulan dan maknanya dibanding harus membaca buku teori-teori ekonomi yang tebalnya bukan main. Nah sehingga saya sangat ingin berbagi tentang ilmu komunikasi dan marketing dari rakyat biasa yang tidak diperoleh dari bangku sekolah, namun dari peristiwa sehari-hari di masyarakat di mana setiap langkah itu menimbulkan ilmu baru buat kita.
Sebenarnya saya sudah menulis beberapa postingan yang acak adut tentang komunikasi ataupun marketing, tapi lebih banyak bersifat organisasional, mahasiswa dan sekedar belajar menulis pengalaman, nah inginnya saya lebih dari itu. Maka dari itu, saya membuat Kategori baru di blog ini Marketing dan Komunikasi sejalan dengan misi 2010, menjadi kreatif tidak sekedar apa adanya, semoga bisa sharing pengalaman rakyat kecil dalam komunikasi dan marketing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar